Dzikir dan fikir
Dzikir dan fikir untuk keseimbangan jiwa
Dalam lautan pikiran yang mendalam,
Zikir dan fikir terpahat selamanya,
Waktu berjalan, bagai sungai berkelana,
Menantang jiwa yang merindu dunia.
Setengahnya untuk urusan duniawi,
Nafsu dan syahwat dijajah olehnya,
Setengahnya lagi untuk ibadah suci,
Menghadap Tuhan, berserah seutuhnya.
Dua kutub berbenturan, bertempur tegas,
Cegah dunia merengkuh hati suci,
Namun kuasa pikiran tak terpisahkan,
Menarik hati ke pangkuan sang hawa.
Di tengah pergulatan hati dan pikir,
Niscaya kesucian akan mengelir,
Pilih yang terbaik, sang sabda beri tuntun,
Zikir dan fikir, menjaga hati selalu.
Puisi di atas mencerminkan perjuangan jiwa manusia dalam menghadapi godaan dunia yang menggiurkan. Dalam kesehariannya, manusia sering terbagi antara mengurus urusan duniawi dan beribadah kepada Tuhan. Puisi ini mengajak untuk menjaga keseimbangan antara kedua hal tersebut, agar pikiran dan zikir selalu berpadu dengan harmonis, dan kesucian jiwa tetap terjaga di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Komentar
Posting Komentar