Sambunglah Silaturahim yang Terputus"

 Judul Puisi: "Sambunglah Silaturahim yang Terputus"


Puisi ini menggambarkan keindahan dan kepentingan silaturahim dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Di dalam suasana malam yang lembut dan sejuk, impian kehidupan yang harmonis dan damai tergambar dengan indahnya. Namun, kenyataan tak selalu sesuai impian, terkadang perselisihan dan pertikaian memecah belah persahabatan, mengakibatkan putusnya ikatan silaturahim.


Dalam pesan yang diajarkan oleh Nabi agung, umat Islam diingatkan untuk menjaga dan menjalin silaturahim dengan teguh, tanpa mengagungkan diri sendiri, tetapi dengan penuh kasih sayang pada sesama. Puisi ini menitikberatkan cinta terhadap orang miskin dan hina, mengajak untuk merangkul dan membangun kebersamaan, sekalipun ikatan silaturahim pernah terputus, agar dapat meraih kebahagiaan dengan tulus ikhlas.


Meski harus menghadapi cemoohan dunia, dalam keyakinan penuh, penulis berani mengatakan kebenaran serta menerima suka dan duka. Doa menjadi pijakan kekuatan yang membimbing dalam menjalani kehidupan ini, selalu mengandalkan pertolongan dari Allah.


Puisi ini juga menghadirkan hadits tentang pentingnya silaturahim dan doa untuk orang yang menyambung silaturahim serta permohonan untuk orang yang memutus ikatan kekerabatan. Niat untuk menjalin silaturahim dijelaskan haruslah tulus dan ikhlas, bukan hanya untuk mencari imbalan semata, namun karena cinta yang tulus di dalam hati.


Penulis mengajak semua untuk menghubungkan kembali ikatan silaturahim yang terputus, memperkuat dan merajutnya dengan tulus ikhlas. Semoga langkah kita selalu dipandu oleh hidayah dan taufiq-Nya, sehingga kisah kehidupan kita menjadi indah dan penuh berkah.


SAMBUNGLAH SILATURAHIM YANG TERPUTUS


Dalam lembut sejuknya malam berdendang,

Impian kita, hidup rukun dan tenteram,

Namun realita, perselisihan menggelora,

Menggores duka, persahabatan yang terputus.


Wahai umat Islam, pesan Nabi agung,

Menjalinlah silaturahim, teguhkan ikatan,

Tidak mengagungkan yang ada di atas,

Namun penuh kasih pada yang di bawah kita.


Cintailah mereka yang miskin dan hina,

Saling merangkul, terbina kebersamaan,

Dan meski terputus, silaturahim tetaplah,

Dengan tulus ikhlas, raihlah kebahagiaan.


Tak gentar menghadapi cercaan dunia,

Berani berkata benar, suka maupun duka,

Doa La haula wa la quwwata illa billah,

Dermaga kekuatan, dari-Nya kita bertolak.


Seiring waktu berjalan, hadits tak surut lenyap,

Rahim, sang kekerabatan, doa tajam di arsy,

"Doakanlah yang menyambungmu, wahai Allah,

Dan putuskanlah, bagi yang memutus ikatan."


Luruskan niat, tak untuk imbalan semata,

Tapi cintalah silaturahim dalam hati,

Bukan sekadar membalas kunjungan dan pemberian,

Tapi merajut kembali yang terputus, tulus ikhlas.


Mari sambungkan silaturahim yang terputus,

Teguhkanlah ikatan, lafazkan doa dalam senyap,

Semoga Allah memandu langkah kita,

Dengan hidayah dan taufiq-Nya, kisah kita indah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggapai Ketenangan

Keistimewaan Al-Qur'an

TPQ #ungkapan kepada sang guru TPQ