Menggapai Ketenangan

Perjalanan Jiwa dalam Menggapai Ketenangan


Di puncak kerinduan, jiwa merintih pilu,

Beban kesalahan tak henti tuk sabar,

Namun takkan terdiam, dalam keluh kesah,

Terkulai, merenung, pikiran terbang bebas


Di setiap langkah, jejak perjalanan jiwa terukir,

Antara kesalahan dan hasrat mencari ketenangan,

Berjalan menyusuri lembah waktu yang tak berbatas,

Menyusuri lorong hati yang penuh pergumulan.


Dalam kegalauan, cahaya tetap memancar,

Sejernih embun di pagi hari yang cerah,

Tetap ada harapan dalam setiap ragu,

Mengiringi langkah jiwa, tuk menapaki ruang dan waktu.


Kesalahan datang, laksana gelombang di lautan,

Tak pernah berhenti, menggulung jiwa yang terombang-ambing,

Namun dalam cobaan itulah, hati tumbuh kuat,

Menguak makna hidup, dalam lembaran takdir-Nya.


Allah, Sang Maha Pengasih, tak pernah lelah menuntun,

Dalam setiap derap langkah, dalam hembusan nafas,

Dia selalu mengiringi jiwa yang terluka,

Menuju pelabuhan kesucian, cinta-Nya takkan pernah luntur.


Maka jejak perjalanan jiwa tak akan padam,

Mengalir dalam bait-bait cerita kehidupan,

Dalam setiap doa, dalam setiap hela nafas,

Di sanalah ketenangan dan kebahagiaan tumbuh bersama.


Di lorong hati, jalan berliku tak jarang dihadapi,

Namun kekuatan datang dari dalam,

Dengan iman sebagai pemandu,

Jiwa tak akan kehilangan arah.


Jejak perjalanan jiwa terus berlanjut,

Menapaki beragam warna kehidupan,

Dalam setiap ujian, dalam setiap cobaan,

Percayalah, Allah takkan pernah meninggalkan.


Di akhir perjalanan, dalam ruang yang tak terhingga,

Ketika jejak berhenti, dan dunia lenyap dalam cahaya-Nya,

Jiwa kembali bersatu, dalam damai dan cinta-Nya,

Menuju kebahagiaan abadi, dalam kasih-Nya yang tak berkesudahan.


Penjelasan:


Puisi ini menggambarkan perjalanan jiwa yang penuh dengan kesalahan dan tantangan, namun tetap berusaha mencari ketenangan dan makna hidup. Jiwa bergerak melalui lorong hati yang berliku-liku, disertai dengan iman sebagai pemandu. Meskipun menghadapi cobaan, jiwa percaya bahwa Allah takkan meninggalkannya dan selalu mengiringi dalam setiap langkah. Puisi mengajak untuk memahami bahwa jejak perjalanan jiwa adalah bagian dari hidup yang tak akan padam, dan akhirnya, dihadapkan pada kebahagiaan abadi dalam kasih-Nya yang tak berkesudahan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keistimewaan Al-Qur'an

TPQ #ungkapan kepada sang guru TPQ