Hamilul Qur'an
Di perutap suci ayat nan suci, Pemegang Al-Quran, leburkan duka. Tiada ia harapkan harta nan dunia, Cukupkanlah kebutuhan, lewatkan keria.
Sebagai panji Islam, ia mengemban, Tak terikat dengan hiburan duniawi. Janganlah tergelincir, janganlah lalai, Ketaatan padanya, semarakkan jiwai.
Dalam Al-Quran, kehormatan tertanam, Bergema tuntunan, memberi petunjuk nan jelas. Luhurkan pesan-pesan, hargai wahyu-Nya, Pemegang Al-Quran, perintahlah diri.
Sampaikanlah kasih, penuh kebijaksanaan, Dalam bimbingan-Nya, tuntunlah umat. Rasakanlah hikmah, cinta di dalamnya, Pemegang Al-Quran, jadilah panutan.
Dalam ringkasan tadi, puisi terbentang, Memuji keagungan, pemegang Al-Quran. Tuntunlah hidayah, dengarlah seruan, Keberkahan menyertai, hingga akhir zaman
Diskripsi:
Di dalam puisi ini, tergambar pujian dan penghormatan kepada pemegang Al-Quran. Ia digambarkan sebagai seseorang yang hidup dengan sederhana, tidak membutuhkan banyak hal dari dunia, dan menjadikan Al-Quran sebagai panji yang membimbing perjalanan hidupnya.
Pemegang Al-Quran dipandang sebagai sosok yang mengemban tanggung jawab besar sebagai penjaga panji Islam. Oleh karena itu, ia diharapkan untuk menjaga kesucian dan tinggi derajat Al-Quran, dan tidak terlibat dalam hiburan dan kesenangan dunia yang dapat menyimpangkannya dari tanggung jawabnya.
Puisi juga menyampaikan bahwa Al-Quran adalah pedoman yang penuh hikmah dan kasih. Dengan membawa pesan-pesan agung dari-Nya, pemegang Al-Quran diharapkan menjadi panutan bagi umat dalam menjalani kehidupan yang penuh kebijaksanaan.
وقال الفضيل بن عياض: ينبغي لحامل القرآن أن لا يكون له إلى أحد حاجة ولا إلى الخلفاء فمن دونهم فينبغي أن تكون حوائج الخلق إليه. وقال أيضاً: حامل القرآن حامل راية الإسلام فلا ينبغي أن يلهو مع من يلهو ولا يسهو مع من يسهو ولا يلغو مع من يلغو تعظيماً لحق القرآن.
Catatan: maksud " hamilul Qur'an" belum dapat diketahui dengan pasti
Komentar
Posting Komentar