Mandiri itu dicintai Alloh

 


Di alam pikiran, kata-kata melayang bebas, 

Menggambarkan cinta dan karunia-Nya yang tak terhingga. 

Allah menyukai hamba yang berdiri kokoh, 

Berkarya untuk hidup, mengisi masa dengan bekerja 


Namun tentu Tuhan pilu melihat yang terabaikan, 

Ilmu tanpa amal, hampa dan tak berarti. 

Jadi mari, jangan terjebak dalam khayalan semu, 

Hiasi dunia dengan ilmu dan karya yang nyata.


Pilihlah jalan terang, di lembah ilmu kita berjalan, 

Menerangi hati dengan cahaya-Nya yang bersinar. 

Ketenangan hati dalam setiap langkah kita, 

Karena kasih-Nya selalu mengiringi.


Bebaskan hati dari jeratan kata dan kaku, 

Biarkan ia mengalir seperti sungai yang deras. 

Penuhi dengan keindahan makna dan arti, 

Menggambarkan cinta Ilahi, tak terhingga bagai lautan yang luas.



Penjelasan:

Puisi itu adalah sebuah karya indah yang mengalir bebas seperti sungai yang deras. Dengan penggunaan kata-kata yang elegan, puisi itu menggambarkan keindahan cinta Ilahi yang tak terhingga. Di dalamnya terhampar gambaran sebuah lembah ilmu yang megah, dikelilingi oleh bukit-bukit pemikiran yang kokoh.

Mentari cahaya kebijaksanaan mengguratkan jejaknya di atas lembah, menerangi setiap sudut dengan keingintahuan yang membara. Namun, tak lupa puisi itu menggambarkan kesedihan di sudut-sudut tersembunyi,  ilmu hanya menjadi angan belaka dan amal terabaikan

Namun, di tengah segala kontras, puisi itu memberikan panggilan untuk memilih jalan terang. Dalam lembah ilmu terhampar janji kedamaian hati dan kebahagiaan sejati. Kata-kata bebasnya berlari dengan penuh makna dan arti, mengajak kita untuk merangkul ilmu dan amal yang nyata.

Puisi itu menjadi cerminan dari cinta Ilahi yang melimpah, mengalir tak terbatas bagai lautan yang luas. Diskripsi ini menyentuh hati dan membawa kita dalam perenungan tentang pentingnya menggabungkan ilmu dengan amal dalam hidup kita.


Ilustrasi;

Ilustrasi lukisan dan gambar yang sesuai dengan puisi di atas akan menggambarkan keindahan alam, lembah ilmu, dan cinta Ilahi yang memancar dari setiap goresan. Lukisan tersebut akan menampilkan pemandangan yang menggambarkan lembah ilmu yang megah, dikelilingi oleh bukit-bukit pemikiran yang kokoh. Di tengah-tengah lembah, terdapat sungai yang mengalir deras seperti metafora dari kata-kata bebas dalam puisi.

Di langit, mentari cahaya kebijaksanaan terpancar dengan sinarnya yang terang benderang. Cahayanya memancar di atas lembah, menerangi sudut-sudut gelap yang tersembunyi. Di sekelilingnya, bunga-bunga ilmu bermekaran dengan berbagai warna yang menakjubkan.

Namun, ada juga bagian lukisan yang menampilkan kesedihan dan kehampaan di sudut-sudut tertentu, dengan bayangan-bayangan yang melambangkan ilmu yang terabaikan. Sentuhan gelap yang menyelimuti bagian ini mencerminkan perenungan tentang pentingnya tidak hanya berangan-angan tentang ilmu, tetapi juga menerapkannya dalam amal.

Selain itu, di dalam lukisan juga terlihat sosok manusia yang berjalan di jalan terang, mengikuti aliran sungai ilmu, dan menghampiri bunga-bunga ilmu untuk meraihnya. Sosok tersebut mencerminkan hamba yang teguh berdiri, memilih untuk mengisi hidup dengan ilmu dan amal yang nyata.


Seluruh lukisan dan gambar ini akan dipenuhi dengan nuansa kehangatan, ketenangan hati, dan kebahagiaan yang tersirat dari puisi tersebut. Lukisan ini akan menjadi representasi visual dari puisi bebas yang menggambarkan cinta Ilahi, lembah ilmu, dan pentingnya menggabungkan ilmu dengan amal dalam hidup kita.


إِنَّ الله يُحِبُّ العَبْدَ يَتَّخِذُ المِهْنَةَ لِيَسْتَغْنِيَ بِهَا عَنِ النَّاسِ، وَيُبْغِضُ العَبْدَ يَتَعَلَّمُ العِلْمَ يَتَّخِذُهُ مِهْنَةً 


Allah menyukai hamba yang memilih pekerjaan untuk mandiri daripada bergantung pada orang lain, dan Allah membenci hamba yang belajar ilmu tanpa memanfaatkannya dalam pekerjaan."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggapai Ketenangan

Keistimewaan Al-Qur'an

TPQ #ungkapan kepada sang guru TPQ