Indah tak harus mewah
.jpeg)
Di bawah pohon yang rindang berjajar,
Suami istri petani, hati penuh bercahaya.
Pakaian lusuh tak ubahnya mahkota,
Kehidupan sederhana penuh dengan berkah.
Tanpa alas di bawah cahaya mentari,
Duduk berdua, penuh dengan bahagia.
Secangkir kopi dan ubi goreng hangat,
Nikmati sederhana, tak perlu wah.
Bersyukur dalam setiap tetes kopi,
Rasa harap terukir dalam senyum lembut.
Allah SWT yang Maha Pemurah,
Memberi rezeki, tak henti mengalir.
Ikhtiar dan usaha menjadi pedoman,
Di kebun kopi, cinta dan dedikasi bersemayam.
Anak yang mengaji, cahaya di masa depan,
Membangun generasi, ilmu agama tetap terjaga.
Ridlo-Nya, harta yang tak ternilai,
Terpancar dalam doa, mengiringi setiap langkah.
Tempat ibadah dirawat dengan sepenuh hati,
Kemaslahatan lain, tumbuh dari nilai-nilai agung ini.
Indah tak selalu bergelimang kemewahan,
Sepasang suami istri, petani, cerita inspirasi.
Di bawah pohon, mereka mengenang,
Karunia Allah, dalam kopi dan ubi goreng, tiada henti.
Mari kita renungkan, dalam kehidupan sederhana,
Bahwa kebersyukuran dan harapan tiada tara.
Dalam setiap tegukan kopi yang hangat,
Kehadiran-Nya terasa, penuh tak tergantikan.
Penjelasan:
Puisi mengisahkan petani, suami istri di bawah pohon. Pakaian lusuh tak menghalangi bahagia. Kopi dan ubi goreng, rasa syukur hadir. Ikhtiar, mendapat rizki Allah. Anak belajar agama, membawa harapan. Ridlo-Nya mengalir, berbuah kemaslahatan. Kisah ini mengajarkan, indah tak selalu mewah.
Pesan dari puisi ini adalah bahwa keindahan hidup tidak selalu harus diukur dengan kemewahan materi. Bahagia dan syukur dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana. Puisi ini juga menggarisbawahi pentingnya ikhtiar dan usaha sungguh-sungguh, serta menunjukkan bahwa mendidik anak dalam ilmu agama adalah investasi penting. Pendidikan agama dan perbuatan baik dapat membawa berkah, dan ridlo Allah adalah tujuan tertinggi. Dari cerita ini, kita diajak untuk merenung tentang arti kebahagiaan, syukur, dan makna sejati dalam hidup.
Bila ingin membaca "Go organik"
Komentar
Posting Komentar