Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Mandiri itu dicintai Alloh

Gambar
  Di alam pikiran, kata-kata melayang bebas,  Menggambarkan cinta dan karunia-Nya yang tak terhingga.  Allah menyukai hamba yang berdiri kokoh,  Berkarya untuk hidup, mengisi masa dengan bekerja  Namun tentu Tuhan pilu melihat yang terabaikan,  Ilmu tanpa amal, hampa dan tak berarti.  Jadi mari, jangan terjebak dalam khayalan semu,  Hiasi dunia dengan ilmu dan karya yang nyata. Pilihlah jalan terang, di lembah ilmu kita berjalan,  Menerangi hati dengan cahaya-Nya yang bersinar.  Ketenangan hati dalam setiap langkah kita,  Karena kasih-Nya selalu mengiringi. Bebaskan hati dari jeratan kata dan kaku,  Biarkan ia mengalir seperti sungai yang deras.  Penuhi dengan keindahan makna dan arti,  Menggambarkan cinta Ilahi, tak terhingga bagai lautan yang luas. Penjelasan: Puisi itu adalah sebuah karya indah yang mengalir bebas seperti sungai yang deras. Dengan penggunaan kata-kata yang elegan, puisi itu menggambarkan keindahan ...

Indah tak harus mewah

Gambar
  Di bawah pohon yang rindang berjajar, Suami istri petani, hati penuh bercahaya. Pakaian lusuh tak ubahnya mahkota, Kehidupan sederhana penuh dengan berkah. Tanpa alas di bawah cahaya mentari, Duduk berdua, penuh dengan bahagia. Secangkir kopi dan ubi goreng hangat, Nikmati sederhana, tak perlu wah. Bersyukur dalam setiap tetes kopi, Rasa harap terukir dalam senyum lembut. Allah SWT yang Maha Pemurah, Memberi rezeki, tak henti mengalir. Ikhtiar dan usaha menjadi pedoman, Di kebun kopi, cinta dan dedikasi bersemayam. Anak yang mengaji, cahaya di masa depan, Membangun generasi, ilmu agama tetap terjaga. Ridlo-Nya, harta yang tak ternilai, Terpancar dalam doa, mengiringi setiap langkah. Tempat ibadah dirawat dengan sepenuh hati, Kemaslahatan lain, tumbuh dari nilai-nilai agung ini. Indah tak selalu bergelimang kemewahan, Sepasang suami istri, petani, cerita inspirasi. Di bawah pohon, mereka mengenang, Karunia Allah, dalam kopi dan ubi goreng, tiada henti. Mari kita renungkan, dalam k...

Go organik

Gambar
Di dalam rimba yang sunyi, seruanku terdengar, Kelestarian alam, misi suci tanpa tara. Pupuk kimia mengintai, iblis tak bertuhan, Pupuk organik, nafas baru bagi dunia yang terbuang. Masyarakat terlena, dalam mimpi palsu, Bahaya pupuk kimia, ancaman nyata yang membisu. Dinas pemerintah, dengarkan seruanku yang getir, Hentikan rekomendasi mematikan, pindah ke pupuk yang segar. Subsidi dan bantuan, alirkan pada yang berarti, Pupuk organik, solusi sejati untuk alam yang terluka. Hijaukan tanah, biarkan air terus mengalir, Kehidupan pun bersemi, takkan terhenti oleh waktu. Keuntungan tersembunyi di dalam pertanian organik, Pupuk kimia, tumpahkanlah amarahmu yang menggerogoti. Belajarlah mencipta, resep pupuk alami yang bermanfaat, Hemat biaya, menyehatkan tubuh, lingkungan jadi terbebas. Pupuk kimia yang berlebih, kejam dan ganas, Bakteri pengurai menangis, kehilangan tempat berlindung. Marilah bersatu, deru seruan menggema, Pertanian organik, revolusi nyata, kembalikan alam yang tercerabut...

Jejak karya terang

Gambar
Di zaman ini, cerita yang penuh makna, Ada nasihat bijak yang menginspirasi, Kerja keraslah untuk mencari nafkah, Tapi jangan melupakan halal sebagai dasar. Dunia penuh godaan dan cobaan, Tapi kita harus kuat menolaknya, Tetap berusaha untuk keluarga tercinta, Karena cinta yang tulus tak pernah berakhir. Seperti bulan purnama bersinar begitu terang, Keindahan hati yang baik tak tertandingi, Ketika kita hidup dengan taat dan berbakti, Kita akan menemui-Nya, itulah karunia. Bijaksana dalam segala tindakan, Berbuat baik kepada sesama dengan ikhlas, Jadilah tetangga yang ramah dan peduli, Karena kasih sayang tak pernah berpaling. Jangan terjerumus dalam keserakahan dunia, Jaga hati dan hati nurani tetap bercahaya, Berkat ketulusan, kita berjumpa dengan-Nya, Sebagai hamba-Nya, meraih bahagia abadi. Seperti tetes embun di dedaunan, Kesederhanaan membaur dalam diri kita, Nasihat bijak terukir dalam hati, Dunia dan akhirat bersatu selamanya. Penjelasan: Puisi di atas menggambarkan pesan bijak ...

Keistimewaan Al-Qur'an

Gambar
Di bawah cahaya rembulan berseri, Di tengah malam sunyi yang sepi, Berkumandang suara hati yang terpatri, Mengalun indah, ayat-ayat suci. Al-Qur'an, teman setia di dunia, Pelita cahaya dalam jiwa, Pesan-Nya membimbing langkah ke sana, Menuju ridha-Nya yang abadi. Dalam sholat Maghrib dan subuh bersemi, Otak berkecerdasan tinggi, hikmah pun mengalir, Tak peduli usia mencapai seratus tahun, Ingatan tetap tajam, seperti saat dewasa dulu. Abdul Malik bin Umair bersabda tegas, Orang yang awet muda, takkan kehilangan pesona, Para pembaca Al-Qur'an jernih akalnya, Kekuatan ilahi, mendamaikan roh dan rasa. Imam Qurtubi berpesan dengan tulus, Bacalah Al-Qur'an, jangan pernah tinggalkan, Yang kau inginkan akan dimudahkan, Seperti air mengalir, berkah-Nya mengalirkan. Ibnu Solah menuturkan dengan bijaksana, Para malaikat mendengar dan mengamalkan, Bacaan suci yang memuji keagungan-Nya, Dalam lantunan ayat, kehadiran-Nya terpancar. Abu Zanad merenungi keagungan-Nya, Setiap rumah yang d...

Mulyakan keluarga Nabi SAW

Di zaman dahulu, seorang Syarifah menderita,  Keturunan Rasulullah, namun derita menghujani.  Setelah suaminya pergi meninggalkan dunia,  Janda itu berjuang, mempertahankan anak-anak yang kecil. Rumahnya terpaksa dijual untuk bertahan hidup,  Penghasilan yang sedikit, hidupnya terusir dari rumah sewa.  Menyusuri jalan-jalan, mencari tempat berteduh,  Syarifah berharap ada uluran tangan yang membantu. Di sana, seorang ulama besar bersinar sinar,  Namun ragu, tak percaya, bukti keturunannya meminta.  Legitimasi diri, lembaga belum ada,  Mufti itu enggan membantu, sang Syarifah berduka. Pada malam harinya, sang ulama bermimpi,  Surga terhampar megah, keindahannya memikat hati.  Namun, penjaga surga menahannya, tak diijinkan masuk,  "Perlulah izin dari Rasulullah," kata mereka. Dengan hati hancur, sang ulama mencari Rasulullah,  Bermohon izin, ingin memasuki istana surgawi.  Namun sang Rasul bertanya, apa bukti kesetianny...

Renungan masa tua

Di antara hembusan nafas terhembuslah waktu, Sisa umur singkat, kehidupan berpadu. Tugas kita berdoa, selalu pada-Nya mengharap, Agar hidup berkah, menjadi insan yang mulia. Selagi selera makan masih ada, makanlah yang berkah, Untuk kuat beribadah, dalam redha-Nya. Selagi layak berpakaian indah,  belilah untuk keberkahan, Semata mengharap ridha-Nya, dalam segala nada. Selagi manfaat untuk ibadah ada,  Beramal dan beribadahlah, dalam setiap langkah. Selagi mampu menolong sesama, tolonglah tanpa henti, Allah akan menolong kita, saat hamba tolong membenti. Bersilaturahmi selagi mampu, memperpanjang umur dan rezeki, Di dalamnya terbentang, keberkahan dan kebahagiaan yang setimpal. Nikmati hidup apa adanya, berbahagia dengan ikhlas, Keikhlasan, kunci kebahagiaan, ingatlah selalu. Lepaskan harta, tahta, keluarga, dengan tangan terbuka, Karena semuanya kembali pada Allah, keikhlasan jadi prinsip utama. Setiap hari berlalu, umur terus berkurang, Berbuat baiklah selalu, tak tahu kapan ...

Al-Quran Diabaikan: Hafidz Waspadalah

Al-Quran Diabaikan: Hafidz Waspadalah! Di antara tilawah yang dilakoni, Ada peringatan bagi yang lalai dan buta hati. Anas bin Malik berkata dengan kesedihan, Berapa banyak yang membaca, tapi hati tak berjiwa. Maysarah berseru, aneh memang sungguh, Al-Quran terpendam di jiwa yang durhaka. Abu Sulaiman ad-Darani mengingatkan penuh getir, Cepat tergelincir, para penghafal tanpa hikmah. Sungguh, ini peringatan bagi kita semua, Janganlah Al-Quran hanya tersimpan tanpa makna. Mari, hayati setiap ayat yang terukir, Bagaikan bunga bersemi, memancarkan sinar bercahaya. Kita adalah pemegang amanah yang agung, Hormatilah Al-Quran, jangan hanya jadi bunga. Biarkanlah jiwa disentuh dan hati tersentuh, Bacalah dengan khusyu', hati kita terbenam dalam cahaya. Jadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, Melangkah tegar dan tegas dengan penuh keteduhan. Janganlah jadi hafiz tanpa meresapi, Karena Al-Quran memang patut untuk dihayati dan dijiwai.

Alqur'an terpikat dalam jiwa

  Di dalam jiwamu, terpendam Qur'an suci, Namun kekufuran mengutuknya dalam bisu, Kutipan Maysarah, Qur'an dalam jiwa fasik, Di hati durhaka, tetaplah Qur'an terpikat. Abu Sulayman dari Darami peringatkan, Kufur lebih cepat terhantarkan, Dari orang yang Qur'an di hatinya terbawa, Dalam maksiat, pada tuhan-tuhan palsu menghambur. Bertasbihlah kepada Allah, Yang Maha Esa, Dalam keimanan, jalani hidup dengan suka cita, Kuatkan hati, pelihara Qur'an di jiwa, Agar berkah-Nya menyertaimu di dunia. Bersuci hati dengan bacaan ayat suci, Kemuliaan dan kebijaksanaan terpancar indah, Dalam setiap langkahmu, petunjuk terbaca, Cahaya ilahi menyinari gelapnya malam. Di tengah godaan dunia yang menyesatkan, Qur'an adalah pusaka terindah nan abadi, Jadilah hamba-Nya yang taat dan setia, Menjaga Al-Qur'an, di setiap hela nafas. Rindukan kasih-Nya, dalam ayat-ayat terpahat, Melangkahlah di jalan-Nya dengan teguh hati, Teguhkanlah imanmu, mengatasi badai dunia, Kini dan selama...

Keutamaan Kerja

  Keutamaan Kerja Di padang luas bumi yang rupawan, Berlari-lari insan mencari karunia Tuhan, Dalam sabda-Nya, terhimpun pesan suci, Keutamaan kerja, buah dari iman yang tulusi. Hari yang Tuhan ciptakan penuh makna, Rezeki tersirat dalam alam yang terbuka, Dengan cinta-Nya, diberikan sarana, Agar kita terus berjuang, tanpa ragu dan sedih nan lara. Berkelana di bumi, mencari berkah-Nya, Dalam setiap usaha, penuh keikhlasan hati, Tak ada dosa, mencari karunia-Nya, Bersyukur dalam bekerja, ladang pahala berlipat ganda. Keteladanan dari-Nya, sebagai panduan, Menyemangati insan, mencari penghidupan, Dalam kerja ikhlas, dambaan tulus yang berseri, Keutamaan terletak di balik langkah yang pasti. Jadilah insan yang tak kenal lelah, Berusaha dengan semangat yang membara, Tuhan Maha Adil, akan limpahkan kasih-Nya, Pada mereka yang berjuang, mencari keberkahan-Nya. Jadi, temukanlah arti dalam setiap langkah, Bekerja dengan sepenuh hati, tanpa pernah tergoda, Keutamaan kerja terangkai dalam do...

Menuntun jalan surga

Gambar
  Di ladang kehidupan, aku berdiri Tak tahu jalan menuju surga yang abadi Namun, engkau hadir memandu langkahku Menyingkap rahasia yang tersembunyi Kau pesankan pada ku, hati yang tulus Cara meraih kebahagiaan yang tiada terhingga Aku mendengar seruan jiwa yang tulus "Jangan menyerah, walau rezeki tertunda" Kuncinya adalah takut akan Yang Maha Esa Berbuat baik, bermurah hati pada sesama  Jiwaku tak akan mati, hingga terbalaskan Rezeki-Nya mengalir bagai air terjaga Oh, betapa indahnya arah yang engkau tunjuk Menghantarkan menuju jalan surga penuh cahaya Terima kasih, jiwa yang dipercaya Aku berjalan denganmu, tak gentar lagi.

Hamilul Qur'an

  Di perutap suci ayat nan suci, Pemegang Al-Quran, leburkan duka. Tiada ia harapkan harta nan dunia, Cukupkanlah kebutuhan, lewatkan keria. Sebagai panji Islam, ia mengemban, Tak terikat dengan hiburan duniawi. Janganlah tergelincir, janganlah lalai, Ketaatan padanya, semarakkan jiwai. Dalam Al-Quran, kehormatan tertanam, Bergema tuntunan, memberi petunjuk nan jelas. Luhurkan pesan-pesan, hargai wahyu-Nya, Pemegang Al-Quran, perintahlah diri. Sampaikanlah kasih, penuh kebijaksanaan, Dalam bimbingan-Nya, tuntunlah umat. Rasakanlah hikmah, cinta di dalamnya, Pemegang Al-Quran, jadilah panutan. Dalam ringkasan tadi, puisi terbentang, Memuji keagungan, pemegang Al-Quran. Tuntunlah hidayah, dengarlah seruan, Keberkahan menyertai, hingga akhi r zaman Diskripsi: Di dalam puisi ini, tergambar pujian dan penghormatan kepada pemegang Al-Quran. Ia digambarkan sebagai seseorang yang hidup dengan sederhana, tidak membutuhkan banyak hal dari dunia, dan menjadikan Al-Quran sebagai panji yang mem...

Rumah yang dihiasi Alqur'an

Di rumah yang disentuh Al-Quran Ia meluas bagi pemiliknya, kebaikan pun bertambah Bermahkota malaikat, berlindung dari setan Hidup berkah di dalamnya, hati pun tentram Namun rumah yang senyap dari bacaan suci Mengecil bagi penghuninya, kebajikan menghilang Terpaku setan, anggun malaikat tak bersinggah Hampa dan gelap, hati dipenuhi keraguan Selalu bawalah Al-Quran dalam sanubari Biarlah rumahmu diisi berkah dan cahaya Dijaga malaikat, terusir setan Hiduplah dalam rahmat-Nya, selalu dan selamanya. Penjelasan : Di dalam rumah yang disentuh oleh Al-Quran, keberkahan meluas dan kebaikan pun bertambah. Malaikat berjaga di sekelilingnya, melindungi penghuni dari kejahatan setan. Hidup di sana penuh dengan rasa tentram dan damai. Namun, rumah yang tidak dihiasi dengan bacaan suci Al-Quran, menjadi sempit bagi penghuninya. Kebaikan berkurang dan keluarlah malaikat, digantikan oleh kehadiran setan yang merayap masuk. Keberkahan pun menghilang, meninggalkan keraguan dan ketidakpastian dalam hati...